Jika sahabat Bonanza88 pecinta sepak bola, sudah pasti mengenal kompetisi populer di Asia yakni AFC. Ya, perhelatan piala AFC adalah kompetisi sepak bola klub kontinental tahunan yang diselenggarakan oleh Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).
Melansir laman Wikipedia, di bawah aturannya saat ini, kompetisi dimainkan terutama antara klub dari negara-negara yang tidak menerima slot kualifikasi langsung di Liga Champions AFC papan atas, berdasarkan Peringkat Kompetisi Klub AFC.
Al-Kuwait SC dan Al-Quwa Al-Jawiya adalah klub paling sukses dalam sejarah kompetisi, di mana masing-masing dari mereka berhasil memenangkan sebanyak tiga gelar. Klub asal Kuwait sudah memenangkan sebanyak 4 gelar sehingga menjadikan mereka negara tersukses dalam kompetisi tersebut.
Sejak pembukaan kompetisi pada tahun 2004, negara finalis dari setiap edisi didominasi oleh klub-klub dari Asia Barat kecuali pada tahun 2011 dan 2015 ketika tim Uzbekistan FC Nasaf dari Asia Tengah dan tim Malaysia Johor Darul Ta’zim dari Asia Tenggara menjadi juaranya. tahun masing-masing.
Menariknya, Al-Seeb adalah juara saat ini setelah mengalahkan Kota Kuala Lumpur di final 2022. Sejak musim 2021, tim yang menjuarai Piala AFC diberikan kualifikasi untuk playoff kualifikasi Liga Champions AFC musim berikutnya jika mereka tidak lolos melalui penampilan domestik mereka.
Sejarah Kompetisi AFC
Pada tahun 2004, piala AFC dimulai sebagai kompetisi liga kedua yang berhubungan kembali dengan Liga Champions AFC karena 14 negara yang berstatus berkembang berkompetisi di pertandingan ini.
Di mana, pada kompetisi pertama dengan 18 tim dinominasikan. Grup A, B, C berisi tim Asia Barat dan Tengah, sedangkan dua grup lainnya berisi tim Asia Timur dan Tenggara.
Pemenang dan tiga runner-up kemudian akan menuju ke babak sistem gugur di mana pengundian dilakukan secara acak untuk menentukan siapa yang akan bermain. Klub Al-Jaish membawa pulang Piala AFC pertama setelah mereka menumbangkan sesama lawan bernama klun Suriah Al-Wahda dengan gol tandang.
Pada tahun 2005, 18 tim berkompetisi dari sembilan negara dengan negara-negara tersebut masih diizinkan untuk memilih satu atau dua tim yang masuk. Setelah tim Suriah meninggalkan Piala AFC untuk mencoba Liga Champions selama empat tahun, Al-Faisaly mengalahkan Nejmeh di final.
Dengan itu, tim Yordania akan memenangkan dua musim Piala AFC berikutnya dengan Bahrain bergabung dengan liga sementara Bangladesh terdegradasi ke Piala Presiden AFC hingga penghapusan turnamen pada tahun 2014.
Klub Al-Muharraq pun berhasil mematahkan tren pada 2008 ketika mereka berkompetisi di final dua babak terakhir sebelum kembali ke sistem satu kaki yang masih digunakan hingga saat ini.
Pembaruan AFC
Pada 23 Desember 2022, diumumkan bahwa struktur kompetisi AFC berubah dari format yang telah ditetapkan. Di bawah rencana baru, kompetisi klub kasta kedua sepak bola Asia akan terdiri dari 32 tim, dibagi menjadi wilayah Timur dan Barat, masing-masing dengan 4 grup berisi 4 tim, dengan masing-masing tim dalam grupnya bermain satu sama lain dua kali, sekali kandang dan sekali jauh.
Dua tim teratas per grup maju ke babak sistem gugur, di mana babak 16 besar, perempat final, dan semi final diadakan dalam dua leg, dengan final diadakan di tempat netral. Saat ini tidak diketahui kapan format ini akan berlaku atau apakah akan memiliki moniker Piala AFC
Format Pertandingan AFC
Sejak tahun 2017, beberapa perubahan diterapkan dalam hal tim dan format Piala AFC 2017. Ada 36 tim saat di babak penyisihan grup (12 dari Asia Barat dan ASEAN, 4 dari kawasan Asia Timur, Asia Tengah, dan Asia Selatan). Final sendiri dimainkan sebanyak satu kali.
Partisipasi Indonesia di AFC
Indonesia telah berpartisipasi dalam lima Piala Asia AFC dalam sejarah sepakbola. Penampilan pertama Indonesia adalah pada tahun 1996. Sejak itu, Indonesia berkali-kali lolos ke turnamen tahun 2000, 2004, dan 2007, yang terakhir ini adalah pertama kalinya Indonesia menjadi tuan rumah.
Meski memiliki rekor yang banyak, Indonesia tidak pernah melampaui babak penyisihan grup. Indonesia lolos untuk kelima kalinya pada tahun 2023.
Menariknya, Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) lantas menggagas Piala Winners Asia, di mana sebuah turnamen yang mempertemukan para kampiun kompetisi di negara-negara Asia pada tahun 1991. Di mana, kiprah tim Indonesia di turnamen satu ini naik turun.
Pada edisi perdana, Kramayudha Tiga Berlian turut menjadi wakil Indonesia. Namun disayangkan, laju tim asal Palembang itu terhenti di babak kedua lantaran mengundurkan diri dari ajang kompetisi.
Pada tahun keduanya, Pupuk Kaltim (PKT) Bontang berhasil mencapai hingga babak semifinal. Di mana, kejutan yang dibuat tim satu ini harus berakhir selepas kalah agregat dengan selisih gol 0-2 dari wakil Jepang, Nissan FC.