Menurut Bonanza88, permainan papan dan dadu sudah jadi kegiatan terkenal di sebagian besar warga manusia sepanjang beberapa ribu tahun.
Kenyataannya, permainan ini benar-benar kuno hingga tidak dikenali permainan yang mana yang asli atau paling tua.
Bahkan juga, orang Yunani kuno mainkan sisi mereka dari permainan papan.
Hal itu dilukiskan pada lukisan di pot keramik kuno Yunani dari era ke enam SM, yang saat ini ditampilkan di Museum Vatikan di Roma.
Gambar itu memperlihatkan pahlawan Yunani Achilles dan Ajax bermain permainan dadu antara pertarungan di pengepungan Troy.
Maka ini hari Bonanza88 ingin mengulas beberapa permainan papan dan dadu yang dulu pernah berada di sejauh peradaban manusia.
Berikut beberapa permainan papan dan dadu kuno yang sangat menarik, dimulai dari beberapa era sampai beberapa ribu tahun.
9 Chaturanga
Chaturanga ialah perintis dari permainan shatranj Persia, sebagai catur di Barat. Itu diketemukan sepanjang Kekaisaran Gupta di India utara dan timur sekitaran era ke enam M.
Bidak Chaturanga terhitung jenderal, gajah, dan kereta, yang dipandang sesuai bidak catur kekinian ratu, menteri, dan benteng.
Nama chaturanga datang dari bahasa kuno Sansekerta yang bermakna ‘berlengan empat’, istilah yang dipakai untuk memvisualisasikan pembagian tradisionil pasukan.
Dalam gambar dari manuskrip India dari masa Gupta, memperlihatkan dewa Hindu Krishna dan Radha mainkan Chaturanga di papan persegi 8-kali-8.
Papan itu tidak dipisah dalam warna seperti papan catur ini hari, tapi dikasih pertanda di pojok dan kotak tengah. Sayang, tidak ada yang mengetahui argumen penandaan itu.
10. Pachisi dan Chaupar
Permainan pachisi India saat ini masih dimainkan sampai saat ini, dan versinya dimainkan pada Barat sebagai permainan ludo.
Diprediksi sudah berkembang dari permainan papan awalnya sekitaran era keempat M, dan saat ini dipandang seperti permainan nasional India.
Sebuah contoh dari lukisan Mughal ke-18 menunjukkan beberapa istri penguasa Lucknow sedang main chaupar, sebuah permainan yang erat berkaitan dengan pachisi yang memakai papan berwujud salib yang serupa.
11. Gyan Chaupar
Gyan chaupar India ialah leluhur dari permainan ‘ular dan tangga’, versinya datang dari era kesepuluh M.
Itu semestinya mengajari moralitas, dengan pemain beralih dari tingkat bawah ikatan religius ke tingkat pencerahan surgawi yang semakin tinggi untuk memenangi permainan.
Sepanjang penjajahan Inggris di India, permainan itu dikenalkan ke Barat. Pada akhirnya, seiring berjalannya waktu versus permainan itu dimainkan tanpa pesan kepribadian.
12. Patole
Versus permainan patole atau patolli dimainkan pada semua Amerika pra-Columbus oleh beberapa budaya berlainan pada saat yang berlainan, terhitung Toltec dan Maya kuno.
Contoh dari kodeks Aztec era ke-16 ini memperlihatkan Macuilxōchitl, dewa seni, keelokan, tarian, bunga, dan permainan, melihat permainan patole dimainkan.
Pemain Patole akan menaruhkan beberapa barang berharga tinggi di hasil permainan mereka.
Ide bermainnya ialah memakai lemparan kacang atau dadu untuk mengalihkan semua potongan permainan mereka disekitaran papan berwujud salib dan ke kotak yang diikuti khusus untuk menang.
13. Hounds and Jackals
Papan dan potongan untuk permainan yang saat ini dikenali sebagai ‘Hounds and Jackal’ sudah diketemukan di sejumlah situs arkeologi Mesir kuno, dengan contoh paling dahulu datang dari sekitaran tahun 2000 SM.
Salah satunya set pada keadaan lumayan baik diketemukan oleh arkeolog asal Inggris Howard Sewa di tahun 1910 di pusara firaun Amenemhat IV.
Papan permainan mempunyai dua set 29 lubang, dan tiap pemain mempunyai 10 tongkat yang cocok di lubang, dihias kepala anjing atau kepala serigala.
Ketentuan permainan ini pada intinya ialah pemain harus mengalihkan bidaknya dari 1 ujung papan ke ujung yang lain, sekalian tangkap bidak musuh.
14. Senet
Permainan senet dari Mesir kuno adalah permainan papan paling tua di dunia.
Potongan papan yang diperhitungkan dipakai untuk senet sudah diketemukan di pusara beberapa raja dinasti pertama Mesir, yang berasal lebih cepat dari 3000 SM.
Sebuah lukisan pada dinding pusara ratu Mesir Nefertari memperlihatkan ia duduk di meja bermain permainan itu, yang bisa dikenal dari wujud bidaknya.
Walau ketentuan asli senet tidak dikenali, beberapa rekonstruksi kekinian dilaksanakan berdasar pada tulisan kuno mengenai permainan itu.
Diprediksi maksudnya untuk mengalihkan bidak pemain sesuai angka yang diberi oleh ‘tongkat lempar’ (semacam dadu), sekalian menghindar kotak apes tertentu, yang diwakilkan oleh lambang di papan permainan.
15. Mehen
Kata mehen bermakna ‘yang melingkar’, ialah nama dewa ular Mesir kuno dan permainan papan dimainkan oleh orang Mesir saat sebelum masa Kerajaan Lama, saat sebelum 2150 SM.
Jalinan di antara dewa dan permainan itu tidak terang, tetapi permainan mehen benar-benar terkenal dan ada di lukisan pusara mulai sejak itu.
Papan permainan melingkar sudah diketemukan enam potongan permainan berukir seperti singa, dan dengan 6 set bola kecil atau kelereng yang kemungkinan jadi ‘mangsa’ potongan singa.
16. Royal Games of Ur
Sebuah papan tunggal atas sesuatu yang saat ini dikenali sebagai Royal Games of Ur dikeduk di awal era ke-20 sepanjang penggalian pusara Sumeria di Royal Cemetery of Ur, di Irak kekinian.
Itu bermakna permainan itu datang dari minimal 3100 SM.
Papan permainan sama yang lain sudah diketemukan di Afrika Utara, Timur tengah, dan Asia.
Konsentrasi khusus permainan ini untuk mengalihkan semua bidak Anda di sejauh papan saat sebelum musuh.
Dadu berwujud piramida empat segi dipakai untuk tentukan bagaimana bidak-bidak itu dapat bergerak di permainan.
Setahu Bonanza88, permainan kuno itu sekarang dihidupkan lagi sebagai hoby komune di Kampus Raparin, di daerah Kurdistan, Irak.